SEDEKAH KEBAJIKAN
Suatu
ketika, Rasulullah SAW didatangi para sahabat yang terdiri atas fakir, kalangan
sahabat yang tak berharta. Mereka memprotes kepada baginda nabi SAW, “Wahai
Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong pahala. Mereka shalat sebagaimana
kami salat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, tapi mereka dapat
bersedekah denga kelebihan hartanya. Denga kebijakan Rasulullah bersabda, “
Bukankah Allah SWT telah menjadikan kalian apa-apa yang dapat kalian
sedekahkan? Sesungguhnya pada setiap tasbih ada sedekah, pada setiap tahmid ada
sedekah, dan pada setiap tahlil ada sedekah, melarang kemungkaran adalah
sedekah, dan mendatangi istrimu juga sedekah”. (HR Muslim).
Istilah
sedekah dalam hadis di atas artinya tidak hanya sebatas membagikan harta
bendawi sehingga bias dimonopoli kalangan berada (aghniya). Dalam bahasa lai,
sedekah adala upaya berbagi kebaikan dengan mengoptimalakan kemampuan diri agar
seseorang merasa lega telah berbagi kebahagiaan.
Sevara
teoritis, al-birr (kebajikan) dalam islam terdiri dari dua jenis, yakni:
al-birr terkait denga allah SWT, dan al- birr terkait dengan sesame. Al-birr
terkai dengan Allah SWT yakni beriman kepada-Nya, melaksanakan perintah-Nya,
dan menjauhi larangan-Nya. Sementara Al-birr terkait dengan sesame adalah
husnulhuluq, yakni banyak berderma dan tidak mengganggu sesana ata menampakkan
kemuliaan pribadi.
Doktrin
islam mengajarkan bahwa setiap sendi dari jasad kita harus disedekahi, salah
satunya, dengan bekerja keras mengeluarkan diri dari keterpurukan juga dapat
disebut sebagai sedekah. Karena itu, bagi orang fakir, miskin, dan tak berdaya
sekalipun, islam memberikan kesempatan untuk bersedekah karena seperti yang
diungkapkan dalam hadis Nabi bahwa setiap prilaku kita bernilai sedekah bila
hal itu memuat nilai kebaikan bagi kehidupan.
Ada
banyak lapangan hidup yang bias kita jadikan lading untuk menuai pahala dari
Allah, bila sedekah dikabarkan akan diganjar pahala berlipat, bahkan bagi orang
yang suka bersedekah disediakan oleh allah pintu surga bernama “Shadaqah”. Bila
kita tidak berharta, taj punya uang, dan minim akses ekonomi, bersedekahlah
dengan perbuatan , bersedekahkah dengan akal-pikiran, dan bersedekahlah dengan
tenaga untuk kemajuan islam.
Rasulullah
SAW bersabda. “setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari selagi
matahari masih terbit. Mendamaikan dua orang (yang berselisih) adalah sedekah,
menolong orang hingga ia dapat naik kendaraan atau mengangkatkan barang bawaan
ke atas kendaraan merupakan sedekah, setiap lanhkah kaki yang engkau ayunkan ke
mesjid adalah sedekah dan menyingkirkan aral (rintangan, ranting, paku, kayu,
atau sesuatu yang mengganggu) dari jalan juga merupaka sedekah.” (HR Bukhari
dan Muslim). Wallahu a’lam.
No comments:
Post a Comment